Minggu, 02 Desember 2012

BAHASA INGGRIS SEMESTER 2



MATERI BAHASA INGGRIS



RANGKUMAN


1.  Expressing of love is defined as strong liking or affection. This expressing for parents, friends, things, someone special, etc.
2.  Narrative. The purpose is entertain the readers. Generic structure’s narrative are orientation, complication, dan resolution. Use simple past tense. Use choronological order examples once upon at time, last night, etc.
3.  Simple past tense
S+V2
4.  Past continous
S+was/were+Ving
When……(S+V2)…, (S+was/were+Ving)
5.  Folktales is a story or legend forming part of an oral tradition. Folktales passed on by word of mouth rather than by writing. Folktales usually relate to culture, primitive, and complex societies. Kinds of folktales are legend, fables, creatures, etc.
6.  Expressing embarrassment(malu). The familiar words of this expressing are embarrassed, ashamed, shameful, etc.
7.  Spoof is a funny story from experience someone, spoof is to retell an event with a humous twist. Generic structure of spoof are orientation, events, and twist. The purpose is to share an account of an unusual or amusing incidents.
8.  Adverbs is a word that gives information about when, where, how something happened. Kind of adverbs are time, manner, and place. Two position about adverbs, there are MPT(manner, place, time), and PMT(place, manner, time).
9.  Past perfect tense
S+had+V3
a.  Before+simple past+past perfect
b.  Past perfect+before+simple past
c.   After+past perfect+simple past
d.  When+past perfect+simple past
e.   As soon as+past perfect+simple past
f.   If+past perfect+s+would have+V3
10.   Pamphlet is a single sheet of paper to giving information, advertise, promotion.
11.   Expressing opinion (I think, in my opinion, I believe…)
12.   Expressing reaction (that’s really good news, how horrible!....)
13.   Expressing comments (to be honest, I know,….)
14.   Expressing right or wrong (that’s right, true, exactly, definitely, etc)
15.   Expressing like or dislike (great, I like, interesting,….)
16.   Expressing fright (I’m scare, it make me scare,….)
17.   Expressing attention (oh really? Are you sure?....)
18.   Modals are helping verbs that express a certain meaning in a sentence.
a.  Will (future activity, determination, invitation)
b.  Can (ability, permission)
c.   May (possibility, permission)
d.  Must (certainty(kepastian), obligation(harus)
e.   Should and ought to (probability, obligation)
19.   Hortatory exposition
The purpose is to persuade the readers that something should or should not be the case. Generic structure this text are thesis, argument, and recommendation. Use simple present tense.
20.   Banner is a long strip with message on it. The purpose are advertisement, announcement, influence people’s opinion.
21.   Expressing sadness(sedih)
22.   Participles adj (ing or ed)
Ing adj are used to describe the effect that something has on people’s feeling.
Ed adj are used to describe people’s feeling.
23.   Gerund is a noun made out of a verb (V1+ing)
a.  As a subject
b.  As a object
c.   The verb go
d.  As a verb after prepositions
e.   As a verb after possessive adj
f.   After no
g.  Gerund in compound words (a swimming pool)
h.  After certain words : no use, to be worth, to be busy, can’t help, to be used to, get used to)
24.   To invinitive is a verb in the present form V1 following by to.
25.   Unforgettable experience is on experience which we cannot forget.
26.   Label to show a product. Function : product identification, advertising, warning, name tags. Kinds : stikers, label dispenser, product label, package label, mailing label.
27.   Expressing anger and annoyance
28.   Poster. The purposes are commercial announcement, propaganda, and slogan.
29.   Topic sentence is a complete sentence that contains a subject, a verb, and usually a complement
30.   Speech(pidato) is a way of speaking to audience.
The purposes are argumentative, informative, celebrating, and entertaining. The 
structures are greeting, self introduction, preface, argumentation, and conclusion.

sumber: http://wardhaninurul.blogspot.com/2012/05/ringkasan-materi-bahasa-inggris-kelas.html

MULOK SEMESTER 2

MULOK

 PEMBUATAN IKAN PINDANG


Langka Kerja

A. Memilih Bahan Baku (Ikan) yang Segar

Hampir semua jenis ikan dapat pindang. Pada umumnya jenis-jenis ikan yang
dapat di pindang antara lain ikan kembung, ikan layang, tongkol dan
lemuru.
Untuk bahan baku pengolahan ikan pindang diusahakan ikan yang masih dalam
keadaan segar sehingga ikan pindang yang dihasilkan padat, utuh dan bagus
penampakannya.
B. Prinsip Pemindangan
Pemindangan merupakan penggaraman yang disertai dengan perebusan.Prinsip
pemindangan adalah sebagai berikut :
  • Pemanasan : dengan suhu tinggi,sebagaian besar bakteri akan mati begitu juga dengan kegiatan enzim yang berhanti
  • Penggaraman : pemberian garam akan mematikan bakteri atau menghambat kegiatan bakteri karena garam merupakan racun bagi bakteri
  • Pengurangan kadar air : pada proses perebusan / pemanasan akan terjadi
pengurangan kadar air dari tubuh ikan.Di samping itu, pengurangan kadar air juga terjadi akibat adanya garam, karena garam bersifat menarik air dari jaringan tubuh ikan
C. Cara Pemindangan
1.Pindang garam : adalah suatu cara pemindangan dimana ikan
dilumuri garam atau disusun berlapis lapis diselingi garam dalam wadah
yang kedap air (dapat menampung air), seperti paso / pendil, wajan, panci
dll kemudian direbus.
2.Pindang air garam: adalah suatu cara pemindangan dimana ikan
yang telah digarami disusun dalam wadah yang tidak kedap air, seperti
besek / naya, kemudian direbus dalam larutan garam pekat / jenuh
3.Pindang duri lunak (presto) : adalah suatu cara pemindangan
dimana ikan yang telah digarami dimasak dengan menggunkan wadah / panci
bertekanan (Pressure Cooker)
D. Membuat Ikan Pindang

Bahan yang diperlukan :
- Ikan segar (kembung, laying, dll) = 10 Kg
- Garam 25% = 4 Kg
- Merang / daun pisang secukupnya
- Minyak tanah / kayu bakar
Alat :
- Timbangan
- Kompor / tungku
- Pendil
- Pan / plastic
- Pisau
Cara pengolahan :
  1. Ikan disiangi (dibuang isi perut dan insangnya) atau dapat juga tanpa disiangi untuk ikan kecil-kecil. Bila ikannya besar, bisa dipotong-potong menurut kebutuhan, kemudian ikan dicuci hingga bersih untuk menghilangkan lendir dan sisa-sisa darah yang menempel
  2. Ikan / potongan tersebut dilumuri garam ( bila garamnya agak kasar,ditumbuk atau dihaluskan), jumlah garam yang dibutuhkan berbeda-beda menurut keperluannnya yaitu antara 5% – 40% dari bobot ikan,garam ini tidak dipakai sekaligus melainkan disisakan sebagian untuk digunakan setelah perebusan pertama
  3. Kemudian ikan diatur / disusun dalam pendil / panci, dimana sebelumnya pada bagian dasar pendil diberi semacam sarangan penyangga yang biasanya terbuat dari merang.
  4. Ada juga yang memakai daun pisang kering. Setelah penuh, pendil/panci diisi air tawar secukupnya sampai ikan terendam
  5. Pendil dipanasi sampai mendidih dan dilanjutkan sampai matang, sebagai petunjuk bahwa ikan telah matang adalah apabila daging dekat ekor dan kepala sudah retak-retak
  6. Setelah perebusan dianggap selesai,sisa air dikeluarkan melalui dasar pendil yang sengaja dibuat untuk tujuan tersebut
  7. Kemudian dilanjutkan dengan menaburi garam (di bagian paling atas dari ikan) dan ditambahi dengan sedikit air. Pemasakan dilanjutkan hingga kira-kira setengah jam sampai air habis
  8. Setelah pemasakan selesai pendil tersebut dibungkus dengan daun jati dan siap dipasarkan  sumber: http://bisnisukm.com/pembuatan-ikan-pindang.html

ELEKTRONIKA SEMESTER 2

 MATERI ELEKTRONIKA


RESISTOR

 


Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
\begin{align}V&=IR\\
I&=\frac{V}{R}\end{align}
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

SATUAN

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
  1. Ohm = Ω
  2. Kilo Ohm = KΩ 
     PENANDA RESISTOR

    Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
    Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
    Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga
    (pengali)
    Pita keempat
    (toleransi)
    Pita kelima
    (koefisien suhu)
    Hitam 0 0 × 100

    Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm
    Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm
    Jingga (oranye) 3 3 × 103
    15 ppm
    Kuning 4 4 × 104
    25 ppm
    Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)
    Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)
    Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)
    Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)
    Putih 9 9 × 109

    Emas

    × 10-1 ± 5% (J)
    Perak

    × 10-2 ± 10% (K)
    Kosong


    ± 20% (M)
     SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

ELEKTRONIKA SEMESTRER 1


MATERI ELEKTONOKA

TRANSISTOR


Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

JENIS -JENIS TRANSISTOR
  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
  •  
        •     SUMBER :http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor

Sabtu, 01 Desember 2012

TIK SEMESTER 2


SEARCH ENGINE, BROWSING & SEARCHING




Search Engine :
Search Engine / mesin pencari adalah sebuah program yang digunakan sebagai alat bantu untuk mencari informasi atau menemukan file-file yang terdapat dalam website-website di internet. Sehingga Search Engine merupakan sebuah database elektronis yang berisi jutaan hingga miliaran alamat-alamat situs dan informasi yang berserakan di jagad Internet ini.

Fungsi Search Engine :
Untuk memudahkan mencari alamat-alamat website yang berisi berbagai bentuk informasi seperti tulisan, gambar, video, dsb. dengan mudah dan cepat. Untuk mencari informasi tertentu dapat dilakukan dengan cara mengetikkan kata kunci yang dimaksud,sehingga akan ditampilkan pada hasil pencarian yang berupa website website asli dimana informasi tersebut berada.

Web browser yang menyediakan layanan Search Engine :
Banya web browser yang menyediakan layanan Search Engine, namun mesin pencari yang cukup populer antara lain :
Google, Yahoo!, Alltheweb, MSN, AskJeeves, AltaVista, dan Lycos. 

Google:
(www.google.com)
Selain pencarian web, Google juga menyediakan jasa pencarian gambar, pencarian berita serta pencarian pada arsip USENET (newsgroup), serta direktori, seperti Yahoo! Kelemahannya terletak pada tidak tersedianya pencarian file, video, dan audio. Keunggulan Google terutama adalah pada pencarian teks, terutama dari algoritma PageRank, database-nya yang besar serta banyaknya jenis file yang diindeksnya


Yahoo! menyediakan search.yahoo.com. Yahoo! menggunakan jasa Google untuk mencari informasi di web, ditambah dengan informasi dari databasenya sendiri.


Keunggulan Alltheweb adalah pencarian file pada FTP Server. Sejauh ini, hanya AllTheWeb yang menyediakan jasa pencarian file. 




Mesin pencari dari Microsoft Network ini menawarkan pencarian baik dengan kata kunci maupun dari direktori. Situs Searchenginewatch mencatat MSN sebagai mesin pencari ketiga populer setelah Google dan Yahoo!


Situs mesin pencari yang satu ini mengunggulkan kemampuannya  untuk memahami bahasa manusia. Pengguna bisa menggunakan  kalimat lengkap, bukan kata kunci. Situs ini berguna untuk  mengetahui jawaban dari pertanyaan(misal: when did world war II end?).

Satu saat, AltaVista pernah menjadi mesin pencari terbesar. Saat ini, selain Alltheweb, Altavista juga menawarkan pencarian audio dan video. Keunggulan AltaVista adalah pilihan pencarian yang paling lengkap di antara semua mesin pencari.

Salah satu mesin pencari tertua. Saat ini Lycos lebih dikenal sebagai portal, sehingga fungsi pencarinya tidak terlalu menonjol. Lycos, selain mendukung pencarian web, juga menyediakan pencarian file MP3, dan video pada http://multimedia.lycos.com. 




Browsing dan Searching

Ø  BROWSING
Browsing diartikan sebagai suatu aktivitas berselancar untuk menjelajahi informasi yang ada di internet, dengan kata lain menjelajah dunia maya atau internet untuk mencari sesuatu yg bermanfaat membaca berita secara online itu juga salah satu browsing. Atau dapat juga diartikanseni pencarian informasi melalui system operasi yang berbasis hypertext, misalnya membaca berita, mencari istilah dll. Secara spesifikasi Browsing itu adalah menjelajahi dunia maya dengan menggunakan alamat yang ingin kita cari, misalnya : yahoo.com.
Ø  SEARCHING 
Searching berarti pencarian suatu situs yang belum kita ketahui secara pasti alamat yang dimiliki. Dalam melakukan searching biasanya kita gunakan search engine sebagai mesin pembantu dalam pencarian situs tersebut.

Tips & trik untuk browsing yang efektif ?

1.       Gunakan search engine yang tepat.
Seba­gian search engine saat ini, lebih banyak menampilkan iklan dari­pada hasil pen­car­ian yang sesung­guh­nya. Dis­amp­ing itu, banyak pula pen­gelola situs search engine yang kolaps, dan tidak lagi men­gup­date data­basenya. Untuk saat ini, Google (www.google.com) dan Yahoo (www.yahoo.com) meru­pakan pil­i­han yang pal­ing terpercaya.
2.       Jan­gan gunakan key­word yang ter­lalu umum.
Bayangkan, berapa banyak hasil pen­car­ian yang akan diper­oleh apa­bila hanya mema­sukkan kata kunci (gitar) dalam mesin pen­cari. Akan berbeda hasil­nya apa­bila hanya meng­gu­nakan kata kunci berupa gitar dari jenis ataupun merek tertentu.
3.       Masukkan key­word secara singkat namun jelas.
Banyak orang mema­sukkan kata kunci yang berderet-deret sehingga men­ga­caukan hasil pen­car­ian. Menuliskan kata kunci seperti biog­ra­phy of rider Valentino Rossi, akan men­gelu­arkan setumpuk hala­man yang sama sekali tidak berhubun­gan den­gan apa yang dicari diband­ingkan den­gan key­word yang lebih seder­hana, mis­al­nya Rossi biog­ra­phy. Dis­amp­ing itu, per­hatikan ejaan dari kata kunci yang dima­sukkan. Kesala­han ejaan pada kata kunci dapat menye­babkan hasil yang akan diper­oleh jauh dari harapan.
4.       Gunakan oper­a­tor Boolean.
Kata kunci “AND”, “OR”, “NOT”, den­gan kom­bi­nasinya akan san­gat mem­bantu men­e­mukan situs-situs yang lebih spe­si­fik. Mis­al­nya pada key­word Rossi AND biog­ra­phy NOT motogp akan mem­bawa anda ke hala­man yang mem­ba­has ten­tang biografi Valentino Rossi dan menghin­dari masuknya hala­man ten­tang race motogp den­gan nama yang sama pada hasil pen­car­ian tersebut.
5.       Gunakan tanda kutip untuk satu frase utuh.
Beber­apa search engine men­syaratkan peng­gu­naan tanda kutip untuk menun­jukkan satu frase kali­mat. Mis­al­nya, peng­gu­naan kata kunci Rossi Biog­ra­phy den­gan “Rossi Biog­ra­phy” akan mem­berikan kelu­aran yang berbeda. Kata kunci yang diapit oleh tanda kutip juga dapat dikom­bi­nasikan den­gan oper­a­tor Boolean untuk men­da­p­atkan hasil yang lebih spe­si­fik, mis­al­nya “Rossi Biog­ra­phy” AND launch.
6.       Man­faatkan fitur khusus dari search engine anda.
Beber­apa search engine tidak hanya menye­di­akan fasil­i­tas untuk pen­car­ian artikel, namun juga file-file mul­ti­me­dia seperti gam­bar, MP3, dan bahkan reka­man video. Semen­tara itu, search engine semacam MetaCrawler (www.metacrawler.com) men­gir­imkan per­in­tah pen­car­ian ke beber­apa search engine sekali­gus dan menampilkan hasil­nya dalam satu hala­man. Anda dapat mem­pela­jari fitur-fitur khusus pada search engine favorit anda untuk mengek­sploitasi peng­gu­naan­nya secara maksimal.
7.       Gunakan fungsi “Find” pada browser.
Ketika search engine menampilkan hala­man­ter­tentu, belum tentu akan lang­sung dite­mukan apa yang sebe­narnya dicari. Anggaplah upaya pen­car­ian biografi Valentino Rossi yang dilakukan mem­bawa anda ke hala­man Apa dan Siapa di bagian motogp pada situs ini. Jan­gan lan­tas kebin­gun­gan dulu ketika di hala­man ini anda tidak men­e­mukan artikel yang anda cari. Gunakan fungsi “Find” [Ctrl-F] pada browser anda dan ketikkan /Rossi/. Nah, kini anda bisa mem­baca artikel ten­tang Valentino Rossi yang anda cari-cari itu.
sumber;http://annisaagustiana.blogspot.com/2011/11/materi-search-engine.html

BAHASA INGGRIS SEMESTER 1

ENGLISH

GEROUND


Meanings of the term gerund as used in relation to various languages are listed below.
  • As applied to English, it refers to the use of a verb (in its -ing form) as a noun (for example, the verb "learning" in the sentence "Learning is an easy process for some").[1]
  • As applied to French, it refers either to the adverbial participle—also called the gerundive—or to the present adjectival participle.
  • As applied to Latin, its form is based on the participle ending, similarly to English. The –ns ending is replaced with -ndus, and the preceding ā or ē is shortened. However, the gerund is only ever seen in the accusative form ("ndum"), genitive form ("ndi"), dative form ("ndo") or ablative form ("ndo") (see Latin conjugation.) If the gerund is needed in the nominative form, the present infinitive is used instead.
  • As applied to Macedonian, it refers to the verb noun formed by adding the suffix -ње (-nje) to the verb form, like in јаде (jade, he eats) — јадење (jadenje, eating).
  • As applied to Japanese, it designates verb and verbals adjective forms in dictionary form paired with the referral particle no, which turns the verbal into a concept or property noun, or also can refer to the -te form of a verb.
  • As applied to Portuguese, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called gerúndio.
  • As applied to Romanian, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called the gerunziu, formed by appending -ând or -ind, to the verb stem, like in cântând/fugind".
  • As applied to Spanish, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called in Spanish the gerundio.
  • As applied to Turkish, it refers to the Turkish verbal nouns formed by appending -ma or -me, depending on vowel harmony, to the verb stem, like in "Sana sormamın bir mahsuru var mı?" ("Do you mind my asking you?" - not to confuse with the negational -ma postfix.) The Turkish gerund is rather similar in meaning and use to the English gerund.
  • As applied to Arabic, it refers to the verb's action noun, known as the masdar form (Arabic: المصدر). This form ends in a tanwin and is generally the equivalent of the -ing ending in English.
  • As applied to Hebrew, it refers either to the verb's action noun, or to the part of the infinitive following the infinitival prefix (also called theinfinitival construct).
  • As applied to West Frisian, it refers to one of two verb forms frequently referred to as infinitives, this one ending in -n. It shows up innominalizations and is selected by perception verbs.
In other languages, it may refer to almost any non-finite verb form; however, it most often refers to an action noun, by analogy with its use as applied to English or Latin.
sumber:Meanings of the term gerund as used in relation to various languages are listed below.
  • As applied to English, it refers to the use of a verb (in its -ing form) as a noun (for example, the verb "learning" in the sentence "Learning is an easy process for some").[1]
  • As applied to French, it refers either to the adverbial participle—also called the gerundive—or to the present adjectival participle.
  • As applied to Latin, its form is based on the participle ending, similarly to English. The –ns ending is replaced with -ndus, and the preceding ā or ē is shortened. However, the gerund is only ever seen in the accusative form ("ndum"), genitive form ("ndi"), dative form ("ndo") or ablative form ("ndo") (see Latin conjugation.) If the gerund is needed in the nominative form, the present infinitive is used instead.
  • As applied to Macedonian, it refers to the verb noun formed by adding the suffix -ње (-nje) to the verb form, like in јаде (jade, he eats) — јадење (jadenje, eating).
  • As applied to Japanese, it designates verb and verbals adjective forms in dictionary form paired with the referral particle no, which turns the verbal into a concept or property noun, or also can refer to the -te form of a verb.
  • As applied to Portuguese, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called gerúndio.
  • As applied to Romanian, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called the gerunziu, formed by appending -ând or -ind, to the verb stem, like in cântând/fugind".
  • As applied to Spanish, it refers to an adverbial participle (a verbal adverb), called in Spanish the gerundio.
  • As applied to turkish, it refers to the Turkish verbal nouns formed by appending -ma or -me, depending on vowel harmony, to the verb stem, like in "Sana sormamın bir mahsuru var mı?" ("Do you mind my asking you?" - not to confuse with the negational -ma postfix.) The Turkish gerund is rather similar in meaning and use to the English gerund.
  • As applied to arabic, it refers to the verb's action noun, known as the masdar form (Arabic: المصدر). This form ends in a tanwin and is generally the equivalent of the -ing ending in English.
  • As applied to Hebrew, it refers either to the verb's action noun, or to the part of the infinitive following the infinitival prefix (also called theinfinitival construct).
  • As applied to West Frisian, it refers to one of two verb forms frequently referred to as infinitives, this one ending in -n. It shows up innominalizations and is selected by perception verbs.
In other languages, it may refer to almost any non-finite verb form; however, it most often refers to an action noun, by analogy with its use as applied to English or Latin.
sumber;http://en.wikipedia.org/wiki/Gerund

AGAMA ISLAM SEMESTER 2


Rukun Khutbah


1. Memuji Allah Taala

Tertentu dengan lafaz الحمد لله atau احمد الله atau نحمد الله atau الله احمد atau الله الحمد atau انا حامد الله .

Tidak memadai dengan lafaz الحمد للرحمن atau الشكر لله dan sebagainya.

2. Membaca Selawat

Tertentu dengan lafaz اللهم صل على محمد atau نصلى على محمد
atau diganti lafaz محمد dengan lafaz النبي / احمد / العاقب / حاشر الماحي / البشير النذير .

Tidak memadai dengan سلم الله على محمد atau رحم الله محمد


3.  Wasiat dengan takut kepada Allah

Walaupun tidak dengan lafaz wasiat sekalipun

Memadai dengan lafaz اطيعوا الله atau اتقوا الله .

Tidak memadai dengan semata menakuti daripada perhiasan dunia kerana itu adalah sedia maklum walaupun oleh kafir maksiat.

4.  Membaca satu ayat Al-Quran yang difahami.

Tidak memadai membaca setengah ayat walaupun panjang.

Tidak memadai satu ayat yang tidak memberi faham seperti ن

Memadai ayat itu dibaca di dalam salah satu daripada 2 khutbah.

Sunat dibaca pada akhir khutbah pertama.

Sunat dibaca Surah Qaf pada akhir khutbah pertama setiap Jumaat kerana mengikut Nabi tetapi berhasil pahala sunat dengan membaca setengah surah tersebut.

 5.  Membaca doa berkenaan urusan akhirat untuk orang Islam dalam khutbah kedua.

Memadai menentukan doa bagi segala yang mendengar seperti katanya رحمكم الله

Tiada memadai menentukan doa itu bagi mereka
yang ghaib.

Tidak mengapa membaca doa bagi Sultan dengan tentunya jika tidak berlebih-lebihan dalam menyatakan sifatnya.

Kata Sheikh Ibnu Abdus Salam tidak harus memuji Sultan dengan sifat yang dusta kecuali kerana dharurat.

Sunat membaca doa bagi segala Sultan yang Islam dan tentera mereka dengan kebaikan dan kemenangan.


Peringatan – Rukun yang 3 di atas mesti ada di dalam khutbah
                      pertama dan khutbah kedua.

SYARAT SAH KHUTBAH

Khatib berdiri jika berkuasa kerana mengikut Nabi.

Jika tak mampu hendaklah duduk. Jika tak mampu maka baring dan harus mengikutnya walaupun tak diketahui uzurnya ia pada zahirnya ma’zur.

Rukun Khutbah Dalam Bahasa Arab.

Jika tiada yang tahu dan tak sempat belajar sebelum habis waktu maka boleh dengan bahasa sendiri.

Wajib belajar bagi semua orang, maka jika ada yang sempat belajar tetapi tak belajar maka berdosa kesemuanya sekali dan tidak harus Jumaat ketika itu tetapi hendaklah diganti dengan Zohor.

Yang disyaratkan hanya mendengar khutbah bukan
faham.




3. Khatib Duduk Antara Dua Khutbah Serta Tama’ninah.

Jika tak mampu duduk maka hendaklah diam
seketika.

Begitu juga yang tak mampu berdiri maka hendaklah
diam seketika.

Sunat duduk sekadar membaca ( قل هو الله احد) hingga
akhir.


4.  Dua Khutbah dibaca selepas gelincir matahari.

5.  Kesemua Rukun Didengari Oleh 39 Orang Makmum Dari Kalangan Ahli Jumaat Walaupun Tak Faham.

Khatib tak disyaratkan mendengar dan memahami maka sah walaupun ia tuli dan termasuk dalam bilangan 40 orang itu.


6.  Berturut-turut tiap-tiap kalimah daripada 2 khutbah dan antara 2 khutbah dan solat.

7.   Khatib Suci daripada hadas kecil dan besar.

Makmum tidak disyaratkan suci dari hadas.

8.  Khatib suci daripada najis yang tak dimaafkan pada badan, pakaian dan tempat.

Jika berhadas ketika khutbah hendaklah bersuci dan memulai semula dan tak boleh disambung walaupun singkat masa perceraiannya.

Jika berhadas antara khutbah dan solat maka bersuci dengan segera maka tiada mengapa.

Makmum tidak disyaratkan suci dari najis.


9.  Khatib Menutup Aurat.

Makmum tidak disyaratkan menutup aurat.


Peringatan

Tidak disyaratkan tertib antara rukun-rukun khutbah.
Tidak disyaratkan niat pada khutbah dan tidak disyaratkan meniatkan Fardhunya.

SUNAT – SUNAT KHUTBAH

Sunat berkhutbah di atas mimbar dan sunat mimbar di kanan mehrab.

Jika tiada mimbar maka hendaklah berkhutbah di atas tempat tinggi supaya sampai suara Khatib kepada sekelian manusia.

Sunat khatib memberi salam kepada semua yang hadir di sisi pintu masjid sebelum masuk ke masjid kemudian bila sampai ke mimbar maka sunat memberi salam kepada mereka yang di sisi mimbar dan bila naik ke atas mimbar dan berada di kedudukan tertinggi di bawah tempat berkhutbah maka sunat menghadap kepada orang ramai dan memberi salam dan kemudian sunat duduk di tempat berkhutbah ketika orang Azan agar dapat merehatkan diri dari penat naik ke mimbar.

Sunat Azan di hadapan Khatib dan setelah selesai Azan maka Khatib berdiri membelakang kiblat dan berkhutbah dengan nyaring.

Sunat Khatib tidak berpaling ke kanan, ke kiri dan ke belakang kerana itu semua bid’ah.

Makruh menumbuk anak tangga mimbar ketika naik dengan kaki atau tongkat atau pedang.

Makruh membaca doa tatkala sampai kepada anak tangga tempat berhentinya.

Makruh berhenti pada tiap anak tangga mimbar.

Makruh menyegerakan khutbah yang kedua dan memperlahankan suara padanya.

Makruh berlebihan memuji raja ketika berdoa.

Hendaklah khutbah itu sederhana tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.

Sunat Khatib memegang pedang atau panah atau tongkat dengan tangan kirinya dan diletakkan tangan kanan di tepi mimbar.

Selesai khutbah hendaklah segera turun daripada mimbar supaya sampai ia ke mehrab sebaik selesai Iqamah supaya terpelihara muwalat antara khutbah dan solat.

Sunat membaca dalam raakat pertama Surah Al-A’la dan rakaat kedua Surah Al-Munafiqun atau Surah al-Ghasyiah.

Membaca Surah Al-Jumuah dan Surah Al-Munafiqun lebih utama daripada membaca Surah Al-A’la dan Surah al-Ghasyiah .

Jika ditinggalkan Surah Al-Jumuah atau Surah Al-A’la pada rakaat pertama kerana lupa atau sengaja dan digantikan dengan Surah Al-Munafiqun atau Surah al-Ghasyiah maka hendaklah dibaca pada rakaat kedua Surah Al-Jumuah atau Surah Al-A’la dan jangan diulangi lagi Surah al-Munafiqun atau Surah al-Ghasyiah yang telah dibaca pada rakaat pertama.

Jika tidak dibaca pada rakaat pertama salah satu dari Surah Al-Jumuah atau Surah Al-A’la dan tidak juga Surah Al-Munafiqun dan Al-Ghasyiah maka hendaklah dihimpunkannya kedua surah itu pada rakaat kedua iaitu Surah Al-Jumuah dan Surah Al-Munafiqun atau Surah Al-A’la dan Surah Al-Ghasyiah dalam rakaat kedua.

Tersebut dalam hadis :
من قرأ عقب سلامه من الجمعة قبل أن يثنى رجله وقيتكلمالفاتحة والاخلاص والمعوذتين سبعا سبعا غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر واعطى من اللأجر بعدد من امن بالله ورسوله وحفظ له دينه ودنياه واهله وولده
Ertinya :

Sesiapa yang membaca Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas 7 kali setiap satu selepas salam Solat Jumaatnya sebelum dia mengubah kakinya dan sebelum berkata-kata, nescaya diampunkan Allah segala dosanya dahulu dan akan datang dan dianugerahkan pahala dengan bilangan orang yang beriman dengan Allah dan RasulNya, dan di pelihara oleh Allah agamanya, dunianya, isi rumahnya dan anaknya.


PENYEDIAAN DAN PENYAMPAIAN KHUTBAH

MUQADDIMAH

    Penyediaan dan penyampaian khutbah tidaklah semudah yang difikirkan. Ia bukan sekadar menyampaikan mesej kepada makmum tetapi juga memerlukan mesej tersebut disampaikan dengan cara yang teratur, menarik dan berkesan. Penyampaian yang berkesan ialah penyampaian yang memberi keyakinan kepada pendengar, dapat mempengaruhi pendengar dan menyebabkan pendengar boleh menerima malah sanggup menurut saranan dan gesaan yang diutarakan. Walaubagaimanapun terdapat berbagai kelemahan yang menjejaskan penyampaian mesej tersebut dalam kebanyakan khutbah pada hari ini. Antara kelemahan yang ketara adalah :

Bahasa yang tidak dapat difahami.
Terlalu banyak membuat kesalahan sebutan.

Menggunakan perkataan yang tidak tepat dan tidak sesuai.

Menggunakan istilah yang salah dan mengelirukan.

Menggunakan bahasa yang terlalu tinggi dan
berbelit-belit.

Menggunakan ungkapan yang tidak betul.

Menyampaikan mesej dalam bentuk ayat-ayat yang janggal dan salah yang boleh mengelirukan pendengar

Menggunakan bahasa yang longgar, tidak tepat dan
tidak sesuai.

Menggunakan intonasi yang tidak betul.

Menggunakan intonasi yang mendatar dan tiada
tinggi rendah.

Teragak-agak dan gagap.


2.   Suara yang tidak jelas.
Apabila suatu khutbah di sampaikan dengan suara yang perlahan atau tidak jelas, maka makmum tidak dapat mendengar dengan jelas dan ini boleh menjejaskan minat makmum, lalu membuat tafsiran yang salah terhadap isi khutbah.

3.  Gerak-geri yang tidak sesuai.
Gerak badan, tangan dan muka yang tidak sesuai dengan isi dan maksud khutbah mengurangkan kesan baik terhadap makmum yang mendengar.

4.  Penampilan yang tidak menarik.
Penampilan yang kurang menarik menyebabkan pendengar hilang minat dan keyakinan terhadap isi khutbah yang disampaikan.

5.  Kesihatan yang tidak baik.
Keadaan kesihatan khatib dan makmum yang terganggu boleh menyebabkan tumpuan tidak dapat diberikan sepenuhnya.

6. Persekitaran yang tidak menarik.
Persekitaran yang tidak menarik juga seperti cuaca yang panas dan hingar bingar juga boleh mengganggu keberkesanan khutbah yang disampaikan.
SUMBER;http://ekhutbah.wordpress.com/asas-khutbah/